News.TV-MAKASSAR-Anies Rasyid Baswedan hadir menyampaikan kuliah kebangsaan dihadapan para profesor dan rektor serta ratusan masyarakat di Empang Panaikan. Makassar, Sabtu (10/12/22).
Anis Menyampaikan Bangsa Indonesia didirikan oleh orang- orang yang memiliki ilmu pengetahuan, dan mereka menyepakati satu bahasa bersama bahasa persatuan, dan itu bukan bahasanya mayoritas tapi bahasa yang paling bisa mempersatukan, kesepakatan ini dibuat 17 tahu. Sebelum ada republik
Semua diperlakukan setara padahal pendiri republik adalah anak-anak kaum aristokrat, namun yang dahsyat semua orang disetarakan kesempatannya ketika membicarakan republik , ini yang membedakan dengan negara-negar lain, aristorasi hanyalah warisan budaya tapi bukan struktur negara, bukan struktur politik
Menurut cucu Pahlawan kemerdekan ini, menyatakan Kemerdekaan sebagai jembatan emas meraih keadilan sosial bagi semuanya, gagasan yang muncul oleh kaum cendikiawan mengirimkan sebuah pesan implisit, merekenggunakan ilmu pengetahuan untuk menyusun Republik, merek menggunakan sosiologi, ilmu politik, ilmu sikologi, ilmu tata negara, ada ilmu dibalik hal spektakuler
Mantan gubernur DKI menegaskan “Hari ini menjadi PR besar untuk mengembalikan ilmu sebagi nahkoda dalam menjalankan republik ini, republik ini harus diatur pake ilmu”
Membangun republik harus dengan semangat gerakan, bukan program, tapi gerakan, dahul kita kenal ada gerkan berantas buta huruf, Sukarno mengatakan “bantulah gerakan berantas buta huruf. Intisari dari republik ini adalah gerakan,
Ia menjelaskan yang haru selalu di ingat menjaga Semangat ilmu pengetahuan, problem-problem diselesaikan dan membangun kolaborasi
Negara hadir memberikan kesetaraan untuk semuanya, kami tidak menawarkan visi, tapi rekam jejak yang sudah dilakukan, karena visi misi bisa dikarang dan dibuat sedemikian keren, dan mengatakan tidak membawa bukti, yang lain tidak bisa membantahnya, kalo rekam jejak sudah nyata.
Yang kita bawa bukan target menjadi sesuatu, tapi yang kita bawa misi, kalo target untuk diraih kalo misi untuk dilaksanakan, seperti piala dunia , dapat pialah selesai, kalo pilpres selesai disitu misi dilaksanakan
Dihadapan profesor dan rektor Anis menantang mereka semua untuk mengkaji bangsa ini, terkait kebijakan apa yang harus diteruskan, kebijakan apa yang terjadi sekarang yang perlu dikoreksi, kebijakan apa yang perlu dihentikan, kebijak baru apa yang harus dilakukan, pungkasnya.
Fatahillah, sangat bahagia mendengar Kuliah Al Alaq kebangsaan dari Bpk Anis, ini semakin mempertebal wawasan kebangsaan, dan menjadi energi tambahan dalam menjalani kehidupan. Ditengah padatnya lautan manusia, Fatahillah menyempatkan berbagi majalah Hidayatullah sebagai alat yang efektif dan efisien menjelaskan peran dan fungsi Hidayatullah didalam berbangsa dan bernegara.
Red* Adam daud