Newstv.id Kab.Pinrang Sulsel, – Persoalan lingkungan, baik di tingkat lokal maupun global, telah menjadi perbincangan yang merakyat di berbagai kalangan. Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, setiap individu diharapkan dapat mengambil peran aktif dan bertanggung jawab untuk mencegah kerusakan yang terjadi. Memahami faktor-faktor sosiologis yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan menjadi krusial, terutama untuk generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Dalam Keterangannya Persnya (10/3/2024) via telepon, Sultan Djibe, salah satu anggota tim pengabdian, menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang kuat kepada siswa-siswi SMAN 11 Pinrang tentang peran penting faktor-faktor sosiologis dalam terjadinya kerusakan lingkungan. Ia menjelaskan bahwa dengan meningkatkan kesadaran dan peran aktif para siswa dalam pelestarian lingkungan, misi untuk menjaga dan mencegah kerusakan lingkungan dapat tercapai. Hal ini dilakukan dengan memberikan teori dan praktik yang relevan dalam kegiatan sosialisasi.
Departemen Sosiologi Fisip Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas, menggelar kegiatan pengabdian dan sosialisasi di SMAN 11 Pinrang, Kabupaten Pinrang, pada Kamis (7/3/2024). Acara tersebut dihadiri oleh siswa-siswi dari berbagai organisasi intra sekolah, guru, dan Kepala Sekolah SMAN 11 Pinrang. Tim pengabdian LPPM Unhas yang dipimpin oleh Prof. Hasbi Marissangan, bersama dengan Sultan Djibe, Hariashari Rahim, dan Suryanto, bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada generasi muda tentang faktor-faktor sosiologis yang menjadi akar dari kerusakan lingkungan.
Kepala Sekolah SMAN 11 Pinrang, Syaifuddin, menyambut baik kehadiran tim pengabdian Unhas di sekolahnya. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memberikan penguatan yang berarti bagi siswa-siswi dan guru dalam memahami lingkungan. Sebagai sekolah berasrama, SMAN 11 Pinrang telah menerapkan kebiasaan membersihkan lingkungan sekolah setiap pagi sebelum proses pembelajaran dimulai, sebagai bentuk konkrit dari komitmen mereka untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan dan faktor-faktor sosiologis yang memengaruhinya. Dengan demikian, sikap peduli lingkungan dapat terbentuk sejak dini, dan langkah-langkah konkret untuk menjaga bumi ini dapat dilakukan secara bersama-sama. Langkah ini menjadi salah satu upaya nyata. (54hru2).
Laporan : Restu
