Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin mengadakan sosialisasi bertajuk “Makanan Sehat: Makanan Sederhana Pencegah Stunting”. Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Cendrawasih VI, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, pada 4 Februari 2025.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai stunting, dampaknya terhadap anak-anak, serta cara pencegahannya melalui pola makan sehat dan bergizi. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dalam kegiatan ini, dijelaskan bahwa stunting tidak hanya berpengaruh pada tinggi badan anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak, kecerdasan, produktivitas di masa depan, serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Selain sesi edukasi teori, acara ini juga mengadakan demonstrasi memasak nugget tempe sebagai alternatif makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak. Tempe dipilih karena merupakan sumber protein nabati yang kaya akan gizi, mudah ditemukan, serta lebih terjangkau dibandingkan sumber protein hewani seperti daging atau ayam.
Dalam sesi demo masak, peserta diajarkan cara membuat nugget tempe yang sederhana dan praktis. Nugget dibuat dari tempe yang dikukus, dihancurkan, lalu dicampur dengan bumbu alami seperti bawang putih, wortel parut, telur, dan sedikit tepung terigu. Setelah dibentuk, nugget dilapisi dengan tepung roti dan digoreng hingga keemasan, menghasilkan makanan lezat, bergizi, dan disukai anak-anak.
Salah satu peserta sosialisasi, Ibu Roswati, seorang ibu rumah tangga, mengaku sangat terbantu dengan adanya sesi demo masak ini.
“Saya baru tahu kalau tempe bisa diolah menjadi nugget yang enak dan bergizi. Biasanya anak-anak susah makan sayur dan protein, tapi kalau dibuat nugget seperti ini pasti mereka lebih suka. Bahannya juga murah dan mudah ditemukan,” ujarnya dengan antusias.
Sementara itu, Pak Irza, seorang ayah dari dua anak, juga menyampaikan pendapatnya.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena banyak orang tua yang masih kurang paham tentang pentingnya gizi seimbang. Selama ini saya pikir yang penting anak makan, tapi ternyata pola makan juga harus diperhatikan agar tidak terjadi stunting,” katanya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Diharapkan, setelah mengikuti sosialisasi ini, para peserta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan makanan sehat yang murah dan mudah dibuat, seperti nugget tempe, diharapkan dapat menjadi solusi sederhana untuk meningkatkan asupan gizi keluarga.
Selain itu, acara ini juga menekankan bahwa pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah atau tenaga kesehatan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama, termasuk keluarga dan masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, generasi mendatang diharapkan dapat tumbuh lebih sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang lebih baik.
(Andi Mawang Batara Soli)