Maros, 10 November 2024 – Hari ini, Perhimpunan Agung Lembaga Adat Sulawesi Selatan dan Barat (PALASARA) Indonesia resmi dideklarasikan di Maros, Sulawesi Selatan. Peristiwa bersejarah ini dihadiri oleh PYM Sombayya dan 87 Pemangku Adat Kerajaan dari Sulawesi Selatan dan Barat, yang turut menandatangani Piagam Berdirinya PALASARA. Deklarasi ini menegaskan komitmen untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya leluhur sebagai warisan kebanggaan yang harus dijaga di Nusantara.
Dalam sambutannya, Ketua Steering Committee PALASARA, Andi Fahri Makkasau Krg Unjung dari Lembaga Adat Karaeng Simbang, menjelaskan bahwa PALASARA adalah organisasi otonom dan mandiri, berdiri tanpa berada di bawah organisasi adat lainnya. PALASARA hadir sebagai “rumah besar” bagi seluruh Lembaga Adat Sulawesi Selatan dan Barat, dirancang untuk mempertahankan nilai-nilai luhur leluhur yang tak lekang oleh waktu. Struktur PALASARA didukung oleh tiga organ utama dan dua sayap organisasi yang akan mengarahkan kegiatan pelestarian budaya serta pembinaan masyarakat adat.
Struktur Utama PALASARA:
- Majelis Pemangku Adat Agung
Majelis ini menjadi otoritas tertinggi yang terdiri dari Pemangku Raja Adat eks Kerajaan Swapraja/Zelfbestuur Sulawesi Selatan dan Barat, seperti Sombayya ri Gowa, Datu, Mara’dia, dan pemimpin adat lainnya. Majelis ini merupakan pusat keputusan tertinggi yang menjaga kemurnian adat di wilayahnya. - Dewan Agung Pemangku Adat
Dewan ini berperan sebagai pengawas strategis, beranggotakan Pemangku Adat dari berbagai komunitas adat di eks Distrik Adat Gemenschaap. Mereka mengemban tanggung jawab untuk memastikan keberlangsungan adat yang berpijak pada kearifan lokal. - Dewan Pengurus Pusat dan Daerah (DPP)
DPP bertugas sebagai pelaksana operasional dari visi dan misi PALASARA. DPP terdiri dari bangsawan yang direkomendasikan oleh masing-masing pemangku adat untuk mendukung kegiatan operasional organisasi.
Kepemimpinan PALASARA:
- Ketua Umum: H. Andi Rusdiyanto Thalib Karaeng Dada Daeng Ma’leko dari Lembaga Adat Kakaraengan Lange-lange
- Wakil Ketua Umum: DR. Andi Makkulawu Panyiwi dari Lembaga Adat Addatuang Sidenreng, Andi Mappasessu Karaeng Remba Opu dari Ammaguru Ri Buki, dan Amdy Safri Karaeng Daming dari Majelis Adat Kerajaan Tarowang
- Ketua Harian: Ir. H. Mansur Gessa Daeng Sibali Anrong Guru Kanjilo dari Lembaga Adat Kerajaan Gowa
- Sekretaris Jenderal: H. Andi Fahri Makkasau Krg Unjung dari Lembaga Adat Karaeng Simbang, dibantu oleh Wakil Sekjen Andi Putri Srikandi Tenrisukki Massarappi dari Lembaga Adat Trah Arung Attang Lamuru
- Bendahara Umum: Fitria Patarai Tualle dari Lembaga Adat Kakaraengan Tangkuru
Organisasi Sayap PALASARA:
- Srikandi PALASARA – Dipimpin oleh Andi Hikmawati Mappiwali Patta Umba dari Srikandi Balira Kerajaan Gowa dan Sekjen Andi Rachmawati Thahir Krg Bau dari Srikandi Dala Marusu.
- Satria PALASARA – Dipimpin oleh Andi Muh. Nuryazid AR Thalib Krg Raja sebagai Ketua Umum dan Andi Sungkuruwira Batara Unru sebagai Sekjen.
Sebagai langkah lanjutan, dalam satu bulan ke depan, setiap lembaga adat di bawah naungan PALASARA diberikan kesempatan untuk mengajukan nama-nama anggota mereka sebagai calon pengurus DPP PALASARA Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan partisipasi aktif komunitas adat, sehingga misi pelestarian budaya dan penguatan kearifan lokal dapat berjalan secara sinergis dan terencana.
Dengan deklarasi ini, PALASARA tampil sebagai benteng terakhir bagi budaya Sulawesi Selatan dan Barat. Dengan mengemban peran strategis untuk menjaga adat dan tradisi yang kaya akan nilai luhur, PALASARA diharapkan menjadi kekuatan yang mampu menginspirasi dan menjaga harmoni masyarakat adat Nusantara di tengah arus perubahan global.
(Andi Mawang Batara Soli)