Perayaan Maulid Tarekat Khalwatiah Samman di Maros Berlangsung Meriah: Wakil Bupati Berharap Jadi Agenda Wisata Religi

Maros, 24 September 2024 – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan Haul Syekh Mursyid Tarekat Khalwatiah Samman berlangsung meriah di Desa Pattene, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. Acara yang diadakan selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 22-24 September 2024, ini dihadiri dari berbagai daerah bukan saja dari sulawesi selatan akan tetapi juga dari berbagai propinsi di tanah air bahkan ada yang datang dari manca negara yaitu dari Malesia, Brunai, singapore dll.

Pada hari kedua, Senin, 23 September 2024, Wakil Bupati Maros, Hj. Suhartina Bohari, turut hadir untuk bersilaturahmi dan menyapa masyarakat yang memadati lokasi acara. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Pattene yang telah melaksanakan kegiatan ini secara turun-temurun.

Baca Juga:  Wakapolres Takalar Manfaatkan Lahan Kosong untuk Dukung Ketahanan Pangan

“Alhamdulillah, di hari yang sangat berbahagia ini saya bisa hadir di tengah masyarakat Kecamatan Marusu, di Pattene. Kegiatan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, dilakukan secara rutin selama tiga hari dua malam untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Mursyid Tarekat Khalwatiah Samman. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kita semua,” ujar Hj. Suhartina Bohari.

Ia juga menyampaikan harapannya agar perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad saw yang setiap tahun di laksanan di dusun Pattene kab. Maros insya Allah memiliki potensi besar menjadi wisata religi “Saat saya datang, saya sangat tersentuh. Saya melihat potensi besar kegiatan ini untuk menjadi agenda tahunan Kabupaten Maros dan menjadi wisata religi, karena saya menjumpai masyarakat dari berbagai kabupaten yang turut hadir. Mudah-mudahan, dengan izin Allah, tahun depan pemerintah Kabupaten Maros dapat memfasilitasi kegiatan ini dengan lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga:  Kapolres Gowa Pimpin Pemotongan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Wakil Bupati juga menyoroti dampak positif dari sisi ekonomi lokal. “Saya melihat banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terbantu dengan adanya kegiatan ini. Semoga ekonomi masyarakat sekitar bisa terus berkembang seiring dengan perayaan ini,” pungkasnya.

Acara Maulid Tarekat Khalwatiah Samman ini menjadi momen penting bagi masyarakat setempat, tidak hanya sebagai bentuk peringatan hari besar Islam, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar warga. Diharapkan ke depannya, acara ini bisa terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu agenda besar di Kabupaten Maros.

(Andi Mawang Batara Soli)

Berita Terkait:

Selama 4 Tahun Menunggu, Akhirnya di Pemerintahan Daeng Manye Lahan SDN 95 Campagaya Menjadi Milik Pemda Takalar Newstv.id, Takalar – Setelah kurang lebih empat tahun lamanya tiga ruang kelas SDN 95 Campagaya disegel oleh pihak ahli waris sejak tahun 2021, akhirnya kini sekolah tersebut kembali bisa difungsikan. Selama ini proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di luar kelas atau menumpang di tempat lain. Namun, di era pemerintahan Bupati Ir. H. Mohammad Firdaus, MM. (Daeng Manye) bersama Wakil Bupati Dr. H. Hengky Yasin, S.Sos., M.Si, permasalahan itu berhasil diselesaikan. Kesepakatan resmi antara pihak ahli waris dengan Pemerintah Kabupaten Takalar terjadi pada Senin, 15 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, ahli waris menandatangani dokumen administrasi penyerahan alas hak lahan kepada Pemda Takalar. Proses penyerahan berlangsung di UPT SDN 95 Campagaya, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara (Galut), dan disaksikan langsung oleh Bupati Takalar. Acara penyerahan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Inspektorat H. Rusli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Darwis, S.Pd., MM., Camat Galut Sumarlin, S.Pd., Kepala Desa Tamasaju Abdul Azis, S.Sos., serta aparat kepolisian dari Polsek Galesong dan personel Koramil Galesong. Hadir pula Kepala Sekolah SDN 95 Campagaya, para guru, tokoh masyarakat, orang tua siswa, serta murid-murid yang jumlahnya mencapai 128 orang. Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus,;MM. (Daeng Manye) dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan lahan sekolah ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperhatikan pendidikan. “Alhamdulillah, setelah empat tahun anak-anak kita belajar dengan kondisi terbatas, hari ini kita bisa pastikan sekolah ini akan difungsikan lagi untuk proses belajar mengajar dan resmin menjadi milik Pemda. Saya berkomitmen bahwa tahun depan ruang kelas yang rusak akan dibangun kembali agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman. “Pendidikan adalah investasi masa depan, dan saya tidak ingin ada lagi anak Takalar yang terhalang hak belajarnya hanya karena masalah lahan, tegasnya Daeng Manye. Camat Galut, Sumarlin, S.Pd., mengungkapkan bahwa keberhasilan mediasi tidak lepas dari arahan langsung Bupati Takalar. Pada Agustus 2025, dirinya melakukan pendekatan persuasif kepada ahli waris dengan cara humanis sehingga berbuah kesepakatan di bulan September. “Pihak ahli waris akhirnya bersedia menyerahkan lahan yang mencakup tiga ruang kelas dengan luas kurang lebih 5 are setelah adanya kesepakatan kompensasi dari Pemda,” jelasnya. Sementara itu, di tempat sama saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, Darwis, S.Pd., MM., menyampaikan kepada media bahwa tiga ruang kelas yang rusak parah baru akan diperbaiki tahun depan. “Jika sertifikat sudah atas nama Pemda, maka kami akan mengusulkan penganggaran pembangunan ruang kelas tersebut di tahun 2026. InsyaAllah tahun depan sudah bisa dilaksanakan sesuai penyampaian langsung Bapak Bupati,” ungkapnya.

Berita Terkini

Selama 4 Tahun Menunggu, Akhirnya di Pemerintahan Daeng Manye Lahan SDN 95 Campagaya Menjadi Milik Pemda Takalar Newstv.id, Takalar – Setelah kurang lebih empat tahun lamanya tiga ruang kelas SDN 95 Campagaya disegel oleh pihak ahli waris sejak tahun 2021, akhirnya kini sekolah tersebut kembali bisa difungsikan. Selama ini proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di luar kelas atau menumpang di tempat lain. Namun, di era pemerintahan Bupati Ir. H. Mohammad Firdaus, MM. (Daeng Manye) bersama Wakil Bupati Dr. H. Hengky Yasin, S.Sos., M.Si, permasalahan itu berhasil diselesaikan. Kesepakatan resmi antara pihak ahli waris dengan Pemerintah Kabupaten Takalar terjadi pada Senin, 15 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, ahli waris menandatangani dokumen administrasi penyerahan alas hak lahan kepada Pemda Takalar. Proses penyerahan berlangsung di UPT SDN 95 Campagaya, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara (Galut), dan disaksikan langsung oleh Bupati Takalar. Acara penyerahan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Inspektorat H. Rusli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Darwis, S.Pd., MM., Camat Galut Sumarlin, S.Pd., Kepala Desa Tamasaju Abdul Azis, S.Sos., serta aparat kepolisian dari Polsek Galesong dan personel Koramil Galesong. Hadir pula Kepala Sekolah SDN 95 Campagaya, para guru, tokoh masyarakat, orang tua siswa, serta murid-murid yang jumlahnya mencapai 128 orang. Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus,;MM. (Daeng Manye) dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan lahan sekolah ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperhatikan pendidikan. “Alhamdulillah, setelah empat tahun anak-anak kita belajar dengan kondisi terbatas, hari ini kita bisa pastikan sekolah ini akan difungsikan lagi untuk proses belajar mengajar dan resmin menjadi milik Pemda. Saya berkomitmen bahwa tahun depan ruang kelas yang rusak akan dibangun kembali agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman. “Pendidikan adalah investasi masa depan, dan saya tidak ingin ada lagi anak Takalar yang terhalang hak belajarnya hanya karena masalah lahan, tegasnya Daeng Manye. Camat Galut, Sumarlin, S.Pd., mengungkapkan bahwa keberhasilan mediasi tidak lepas dari arahan langsung Bupati Takalar. Pada Agustus 2025, dirinya melakukan pendekatan persuasif kepada ahli waris dengan cara humanis sehingga berbuah kesepakatan di bulan September. “Pihak ahli waris akhirnya bersedia menyerahkan lahan yang mencakup tiga ruang kelas dengan luas kurang lebih 5 are setelah adanya kesepakatan kompensasi dari Pemda,” jelasnya. Sementara itu, di tempat sama saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, Darwis, S.Pd., MM., menyampaikan kepada media bahwa tiga ruang kelas yang rusak parah baru akan diperbaiki tahun depan. “Jika sertifikat sudah atas nama Pemda, maka kami akan mengusulkan penganggaran pembangunan ruang kelas tersebut di tahun 2026. InsyaAllah tahun depan sudah bisa dilaksanakan sesuai penyampaian langsung Bapak Bupati,” ungkapnya.