Jakarta, NEWSTV.ID – Launching Prototipe Laboratorium Gabungan (LAGA) Perubahan Partai NasDem (Prototyping) berlangsung meriah dan penuh nuansa gagasan. Pada forum nasional ini, Kelompok 5 yang mewakili wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Sumatera Utara — meliputi Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), dan Kabupaten Padang Lawas (Palas) — menghadirkan prototipe Bank Sampah sebagai solusi inovatif. Acara digelar di Auditorium ABN NasDem, Jakarta, Minggu (28/09/2025)
Dengan tema “Bank Sampah: Solusi Ekonomi Hijau & Peluang Politik Gagasan”, Zainal tampil sebagai pembicara utama, didampingi moderator Sorgawani yang memandu jalannya diskusi dengan interaktif dan elegan.
Sampah sebagai Isu Strategis Nasional
Dalam pemaparannya, Zainal menegaskan bahwa sampah kini bukan hanya soal lingkungan, melainkan isu sosial-politik yang menuntut aksi nyata.
“Masyarakat tidak lagi butuh janji, melainkan aksi. Bank Sampah adalah bukti konkret bagaimana sampah bisa menjadi tabungan, sekaligus menjaga lingkungan untuk masa depan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa Partai NasDem sebagai partai gagasan memiliki peluang besar menjadikan isu lingkungan sebagai panggung politik strategis, terutama di kalangan pemilih muda dan kelas menengah yang semakin peduli pada green politics.
Bank Sampah: Manfaat Ekonomi, Sosial, dan Elektoral
Zainal memaparkan tiga manfaat utama Bank Sampah:
1. Lingkungan – mengurangi pencemaran dan mendukung ekonomi hijau.
2. Ekonomi – memberi nilai tambah melalui tabungan sampah dan UMKM daur ulang.
3. Sosial – membangun solidaritas dan gotong royong masyarakat.
Lebih dari itu, Bank Sampah juga menjadi branding elektoral NasDem.
“Ketika kader NasDem turun langsung membina Bank Sampah, masyarakat merasakan manfaat politik gagasan yang ditawarkan. Dari sampah lahir manfaat, dari NasDem lahir perubahan,” tegas Zainal.
Peluang Elektoral NasDem dalam Politik Hijau
Moderator Sorgawani mengarahkan diskusi ke ranah politik. Zainal memetakan empat peluang utama:
1. Elektabilitas berbasis isu hijau – relevan bagi pemilih muda.
2. Basis pemilih baru – komunitas lingkungan, UMKM daur ulang, ibu rumah tangga, mahasiswa.
3. Citra partai bersih & visioner – Bank Sampah simbol transparansi dan akuntabilitas.
4. Program nyata di dapil – setiap legislator NasDem dapat meninggalkan legacy politik langsung dirasakan masyarakat.
Bimtek LAGA Perubahan & Prototipe Kelompok 5
Kegiatan ini diperkuat dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) LAGA Perubahan. Kelompok 5 Kabupaten/Kota Tabagsel mempresentasikan prototipe Bank Sampah berbasis komunitas.
Masing-masing delegasi menyusun skema implementasi Bank Sampah bukan hanya untuk pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai instrumen elektoral dan konsolidasi partai.
“Kita tidak berhenti pada konsep. Kader di lima daerah strategis ini langsung dilatih mengelola Bank Sampah sebagai model politik perubahan,” ujar Zainal.
Moderator Sorgawani menambahkan, Bimtek ini adalah langkah strategis memperkuat soliditas kader NasDem di Tabagsel.
“Melalui prototipe ini, NasDem tidak hanya hadir di ruang gagasan, tetapi benar-benar masuk dalam praktik sosial-politik di tengah masyarakat.”
Studi Kasus & Roadmap Strategis
Zainal mencontohkan kesuksesan Bank Sampah di Malang dan Yogyakarta yang memperkuat komunitas akar rumput. Ia menawarkan roadmap “1 dapil = 1 Bank Sampah binaan NasDem”, dipadukan dengan:
1.Digitalisasi branding NasDem Hijau,
2.Kemitraan kader dengan UMKM daur ulang,
3.Edukasi politik hijau di sekolah & komunitas.
Penutup: Politik Gagasan untuk Perubahan
Menutup presentasinya, Zainal menyampaikan tagline:
“Sampahmu, Tabunganmu, Masa Depanmu – bersama NasDem, Politik Gagasan untuk Perubahan.”
Sorgawani menutup forum dengan kalimat penuh semangat:
“Politik bukan hanya janji, tapi tindakan. Dari Bank Sampah, NasDem membuktikan perubahan itu nyata.”
Dampak Nasional
Forum ini mendapat apresiasi luas, tidak hanya sebagai diskusi lingkungan tetapi juga model politik baru berbasis gagasan. Keterlibatan lima kabupaten/kota Tabagsel dalam sesi prototipe Bimtek menegaskan bahwa isu lingkungan dan politik gagasan dapat berjalan beriringan.
Dengan langkah ini, NasDem tampil visioner sekaligus dekat dengan rakyat.
Komentar Ketua Kelompok 5, H. Roby Agusman Harahap, S.H.
Ketua Kelompok 5 sekaligus Sekretaris Fraksi NasDem DPRD Sumut, H. Roby Agusman Harahap, S.H., menyampaikan apresiasinya terhadap sesi prototipe ini. Ia menekankan bahwa gagasan Bank Sampah bukan hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjadi bukti keseriusan NasDem dalam mengusung politik berbasis solusi nyata.
“Melalui prototipe Bank Sampah, kita ingin menunjukkan bahwa NasDem hadir tidak sekadar dengan retorika politik, tetapi dengan program yang langsung menyentuh kehidupan rakyat. Bank Sampah adalah bentuk nyata politik gagasan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, sekaligus memperkuat konsolidasi politik di daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Roby menegaskan bahwa kehadiran lima kabupaten/kota Tabagsel dalam forum nasional ini mencerminkan semangat kolektif kader NasDem di daerah.
“Ini adalah momentum penting bagi Tabagsel untuk tampil di panggung nasional. Dengan sinergi lingkungan, ekonomi, dan politik, kita ingin membuktikan bahwa NasDem mampu melahirkan perubahan dari bawah, dari desa dan komunitas, hingga memberi dampak nasional,” tambahnya.
Jurnalis: Andi Hakim Nasution