SMP 3 Cikupa Tangerang melaksanakan panen Raya p5 tema 3 pakaian Adat dan masakan Tradisional

 

SMP 3 Cikupa Tangerang melaksanakan panen Raya p5 tema 3 pakaian Adat dan masakan Tradisional

 

Neswtv.id-Kabupaten Tangerang, – Penutupan P5 kelas 7 dan 8 Tema 3 dengan mengambil Tema yaitu “BHINEKA TUNGGAL IKA, KEARIFAN LOKAL PAKAIAN ADAT” untuk kelas 7 dan “BHINEKA TUNGGAL IKA, KEARIFAN LOKAL MASAKAN TRADISIONAL” untuk kelas 8.
Dalam penutupan P5, hasil panen karya yang dilkasanakan selama dua minggu dilaksanakan penuh semangat dan meriah, pentuupan dilkasanakan pada Hari Jumat, tanggal 25 April 2025,

Koordinator P5 dan Wakasek Kurikulum M. Dimyati Ali Arsyadi, S.Pd
Fasilitator P5 Kelas 7 : Irpan Hilmi, S.Pd, Sumaryati, S.Pd, Maftuha, S.Pd
Fasiltator P5 Kelas 8 : Eli Sunarsih, S.Pd, Drs Ananta Jhonatan, M.MPd, Rosi Ika Fardiani, S.Pd

Pendamping P5 Kelas 7 : Khusnul Khotimah, S.Pd, Mulayani, M.Pd, Dedeh Rosmayanti, S.Pd, Yayat Rudiat, S.Pd, Siti Pitri Nurhabibah, S.Pd, Yuffunny Satria Wisuda, S.Pd, Halimah, S.PdI, Haeril Ansor, S.Pd

Baca Juga:  Usulan Pemkot Samarinda Terkait Kartu Gas 3 Kg Disetujui Pertamina

Pendamping P5 Kleas 8 : Novi Handayaningrum, S.Pd, Yusep Sugandi, S.Pd, Laela Rosmayanti, S.Pd, C Hanafi, S.Pd, Siti Cholilah, S.Pd, Rd Heddi Raksadika, S.Pd, Epi Alpiah, S.Pd, Rahmat, S.Pd, Mutia Aprilis, S.Pd, Ratna Sari, M.Pd

 

Juga dihadiri oleh Wakasek Kesiswaan Lukman Nulhakim, S.Pd, Wakasek Sarana dan Prasarana Dodo Suhendra, S.Pd, dan Para Tenaga Didik dan Kependidikan yaitu : Iim Muminah Zaini, S.PdI, Sri Yuliani, S.Pd, Nanda Amalia Rizki, S.PdI, Yulyanah Wati, S.Pd, Yan Yan Yanti Agustina, M.Pd, Mardiati, S.Pd.
MC dibawa oleh siswa kelas 8 dan 7 Shafira Callysta Putrid dan Haris Pramana

Acara juga di hadiri oleh perwakilan orang tua siswa dengan mengrimkan dua orang tua setiap kelasnya juga mengundang dewan komite sekolah.

Kegiatan Acara dimulai pukul 07.30 diawali oleh Menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang kemudian dilanjutkan dengan fashion Show pakian tradisional kemudian dilanjutkan dengan memperesentasikan masakan tradisional. Dalam kegiatan ini dibagi dalam beberapa kelompok untuk kelas 7 terdapat 32 kelompok dan kelas 8 terdapat 40 kelompok

Baca Juga:  Wisuda 624 Taruna/i STPN, Menteri Nusron: Dibutuhkan dalam Rangka Menciptakan Keadilan, Pemerataan, dan Kesinambungan Ekonomi

Dr. H Dulhadi, S.Pd, M.Pd kepala satuan SMPN 3 Cikupa Tangerang, Hari ini adalah hari yang istimewa Melalui kegiatan ini, kalian telah belajar dan mengenal kekayaan budaya bangsa Indonesia yang luar biasa. Berbagai macam pakaian tradisional dan makanan khas dari berbagai daerah telah kalian tampilkan dengan penuh kebanggaan. Ini adalah bukti bahwa kalian mulai memahami pentingnya menjaga dan melestarikan budaya bangsa.

Kegiatan ini bukan hanya tentang mengenakan baju adat atau mencicipi makanan tradisional. Lebih dari itu, kalian telah belajar nilai-nilai gotong royong, menghargai keberagaman, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air. Itulah esensi dari Profil Pelajar Pancasila yang ingin kita tanamkan—pelajar yang beriman, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. ucap nya
Dr. H Dulhadi, S.Pd, M.Pd kepala satuan SMPN 3 Cikupa Tangerang,

Baca Juga:  BUPATI IRWAN:TINGKATKAN IMAN DAN KETAQWAAN DI BULAN SUCI RAMADHAN

Masih Lanjut, Dr. H Dulhadi, S.Pd, M.Pd kepala satuan SMPN 3 Cikupa Tangerang, mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, guru pendamping, orang tua, serta siswa-siswi yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini. Semoga apa yang telah kita lakukan hari ini menjadi bekal yang berharga untuk masa depan kalian.

Mari kita terus jaga semangat untuk belajar, berkarya, dan mencintai budaya bangsa. Karena di tangan kalianlah masa depan Indonesia berada.

Akhir kata, saya nyatakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Pakaian Tradisional dan Makanan Tradisional” secara resmi ditutup…
Dr. H Dulhadi, S.Pd, M.Pd kepala satuan SMPN 3 Cikupa Tangerang,

Demikian informasi berita Neswtv.id akurat tajam dan terpercaya dan terdepan.

Berani mengungkap fakta.

Penulis :(Ka.Biro)

:(Mahfudin)

Cameraman

:(Mahfudin)

Editor gambar

:(mahfudin _Alias Udin sanggili)

Berita Terkait:

Berita Terkini

Selama 4 Tahun Menunggu, Akhirnya di Pemerintahan Daeng Manye Lahan SDN 95 Campagaya Menjadi Milik Pemda Takalar Newstv.id, Takalar – Setelah kurang lebih empat tahun lamanya tiga ruang kelas SDN 95 Campagaya disegel oleh pihak ahli waris sejak tahun 2021, akhirnya kini sekolah tersebut kembali bisa difungsikan. Selama ini proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di luar kelas atau menumpang di tempat lain. Namun, di era pemerintahan Bupati Ir. H. Mohammad Firdaus, MM. (Daeng Manye) bersama Wakil Bupati Dr. H. Hengky Yasin, S.Sos., M.Si, permasalahan itu berhasil diselesaikan. Kesepakatan resmi antara pihak ahli waris dengan Pemerintah Kabupaten Takalar terjadi pada Senin, 15 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, ahli waris menandatangani dokumen administrasi penyerahan alas hak lahan kepada Pemda Takalar. Proses penyerahan berlangsung di UPT SDN 95 Campagaya, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara (Galut), dan disaksikan langsung oleh Bupati Takalar. Acara penyerahan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Inspektorat H. Rusli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Darwis, S.Pd., MM., Camat Galut Sumarlin, S.Pd., Kepala Desa Tamasaju Abdul Azis, S.Sos., serta aparat kepolisian dari Polsek Galesong dan personel Koramil Galesong. Hadir pula Kepala Sekolah SDN 95 Campagaya, para guru, tokoh masyarakat, orang tua siswa, serta murid-murid yang jumlahnya mencapai 128 orang. Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus,;MM. (Daeng Manye) dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan lahan sekolah ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperhatikan pendidikan. “Alhamdulillah, setelah empat tahun anak-anak kita belajar dengan kondisi terbatas, hari ini kita bisa pastikan sekolah ini akan difungsikan lagi untuk proses belajar mengajar dan resmin menjadi milik Pemda. Saya berkomitmen bahwa tahun depan ruang kelas yang rusak akan dibangun kembali agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman. “Pendidikan adalah investasi masa depan, dan saya tidak ingin ada lagi anak Takalar yang terhalang hak belajarnya hanya karena masalah lahan, tegasnya Daeng Manye. Camat Galut, Sumarlin, S.Pd., mengungkapkan bahwa keberhasilan mediasi tidak lepas dari arahan langsung Bupati Takalar. Pada Agustus 2025, dirinya melakukan pendekatan persuasif kepada ahli waris dengan cara humanis sehingga berbuah kesepakatan di bulan September. “Pihak ahli waris akhirnya bersedia menyerahkan lahan yang mencakup tiga ruang kelas dengan luas kurang lebih 5 are setelah adanya kesepakatan kompensasi dari Pemda,” jelasnya. Sementara itu, di tempat sama saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, Darwis, S.Pd., MM., menyampaikan kepada media bahwa tiga ruang kelas yang rusak parah baru akan diperbaiki tahun depan. “Jika sertifikat sudah atas nama Pemda, maka kami akan mengusulkan penganggaran pembangunan ruang kelas tersebut di tahun 2026. InsyaAllah tahun depan sudah bisa dilaksanakan sesuai penyampaian langsung Bapak Bupati,” ungkapnya.