Subsatgas Si-Ipar Polres Jayapura Gelar Anev Rutin Ops Rasaka Cartenz 2025, Fokuskan Edukasi Bahaya Kenakalan Remaja

Sentani– Subsatgas Si-Ipar Polres Jayapura melaksanakan kegiatan Analisa dan Evaluasi (Anev) rutin dalam rangka Operasi Rasaka Cartenz 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Binmas Polres Jayapura pada Jumat (6/6) pukul 15.00 WIT hingga 16.00 WIT, dan dipimpin langsung oleh Kasubsatgas Si-Ipar, AKP Yonias Purwanto.

Dalam arahannya, AKP Yonias menekankan pentingnya menindaklanjuti instruksi pimpinan, khususnya terkait materi pembelajaran tentang kenakalan remaja, bahaya minuman keras, serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Ia meminta agar personel meningkatkan intensitas kegiatan pembelajaran dan sosialisasi di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan.

“Fokus kita adalah membangun karakter generasi muda melalui pendekatan edukatif. Materi yang kita sampaikan harus berdampak langsung dalam membentuk kesadaran mereka akan bahaya pergaulan bebas, minuman keras, dan narkoba,” ujarnya.

Baca Juga:  Dengan Aplikasi Bios-44, Prajurit Kodim 0613/Ciamis dan Pok Tani Tanam Padi di Lakbok

Selain itu, personel juga diingatkan untuk menyiapkan materi ajar yang sesuai dan menjalin komunikasi aktif dengan pihak sekolah. Namun, mengingat saat ini sejumlah sekolah tengah melaksanakan ujian, kegiatan pengajaran akan difokuskan sementara di Kampung Hebron.

Ipda Yuliani Tecuari dalam kegiatan tersebut juga memberikan masukan agar seluruh personel tetap memegang teguh semangat dan disiplin dalam menjalankan tugas. Ia menambahkan bahwa perlengkapan penunjang kegiatan yang telah diberikan Polda akan segera disalurkan kepada para peserta didik.

Anev yang berlangsung selama satu jam ini menghasilkan beberapa poin penting, di antaranya kesiapan personel dalam menerima arahan pimpinan, penyusunan materi ajar, serta strategi pelaksanaan sosialisasi kepada pelajar tingkat SMA/SMK.

Baca Juga:  Polres Langsa Laksanakan Upacara Hari Bhyangkara Ke 77 Tahun

Dengan kegiatan ini, Subsatgas Si-Ipar Polres Jayapura menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung keberhasilan Ops Rasaka Cartenz 2025, khususnya di bidang pembinaan dan pencegahan kenakalan remaja melalui jalur pendidikan.

Berita Terkait:

Berita Terkini

Selama 4 Tahun Menunggu, Akhirnya di Pemerintahan Daeng Manye Lahan SDN 95 Campagaya Menjadi Milik Pemda Takalar Newstv.id, Takalar – Setelah kurang lebih empat tahun lamanya tiga ruang kelas SDN 95 Campagaya disegel oleh pihak ahli waris sejak tahun 2021, akhirnya kini sekolah tersebut kembali bisa difungsikan. Selama ini proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di luar kelas atau menumpang di tempat lain. Namun, di era pemerintahan Bupati Ir. H. Mohammad Firdaus, MM. (Daeng Manye) bersama Wakil Bupati Dr. H. Hengky Yasin, S.Sos., M.Si, permasalahan itu berhasil diselesaikan. Kesepakatan resmi antara pihak ahli waris dengan Pemerintah Kabupaten Takalar terjadi pada Senin, 15 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, ahli waris menandatangani dokumen administrasi penyerahan alas hak lahan kepada Pemda Takalar. Proses penyerahan berlangsung di UPT SDN 95 Campagaya, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara (Galut), dan disaksikan langsung oleh Bupati Takalar. Acara penyerahan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Inspektorat H. Rusli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Darwis, S.Pd., MM., Camat Galut Sumarlin, S.Pd., Kepala Desa Tamasaju Abdul Azis, S.Sos., serta aparat kepolisian dari Polsek Galesong dan personel Koramil Galesong. Hadir pula Kepala Sekolah SDN 95 Campagaya, para guru, tokoh masyarakat, orang tua siswa, serta murid-murid yang jumlahnya mencapai 128 orang. Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus,;MM. (Daeng Manye) dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan lahan sekolah ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperhatikan pendidikan. “Alhamdulillah, setelah empat tahun anak-anak kita belajar dengan kondisi terbatas, hari ini kita bisa pastikan sekolah ini akan difungsikan lagi untuk proses belajar mengajar dan resmin menjadi milik Pemda. Saya berkomitmen bahwa tahun depan ruang kelas yang rusak akan dibangun kembali agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman. “Pendidikan adalah investasi masa depan, dan saya tidak ingin ada lagi anak Takalar yang terhalang hak belajarnya hanya karena masalah lahan, tegasnya Daeng Manye. Camat Galut, Sumarlin, S.Pd., mengungkapkan bahwa keberhasilan mediasi tidak lepas dari arahan langsung Bupati Takalar. Pada Agustus 2025, dirinya melakukan pendekatan persuasif kepada ahli waris dengan cara humanis sehingga berbuah kesepakatan di bulan September. “Pihak ahli waris akhirnya bersedia menyerahkan lahan yang mencakup tiga ruang kelas dengan luas kurang lebih 5 are setelah adanya kesepakatan kompensasi dari Pemda,” jelasnya. Sementara itu, di tempat sama saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, Darwis, S.Pd., MM., menyampaikan kepada media bahwa tiga ruang kelas yang rusak parah baru akan diperbaiki tahun depan. “Jika sertifikat sudah atas nama Pemda, maka kami akan mengusulkan penganggaran pembangunan ruang kelas tersebut di tahun 2026. InsyaAllah tahun depan sudah bisa dilaksanakan sesuai penyampaian langsung Bapak Bupati,” ungkapnya.