Wanita Belia HIV Ini Akui Tularkan pada Banyak Pria Penzina selama 7 Bulan

NEWSTV – Seorang wanita Thailand membuat pengakuan di media sosial bahwa dia telah tidur dengan banyak pria selama tujuh bulan terakhir. Yang mengejutkan, perempuan berstatus pelajar tersebut ternyata adalah penderita HIV.

Melalui pengakuannya, wanita tersebut mengaku tidak pernah membeberkan penyakitnya kepada pria mana pun yang ditemuinya.

Wanita itu mengatakan kepada publik bahwa dia merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan dengan menjebak banyak pria agar menidurinya selama waktu itu. Karena itulah ia menyarankan semua yang pernah bersamanya untuk segera memeriksakan kesehatan.

Awalnya ia ragu muncul ke publik untuk menceritakan hal ini semua. Akhirnya dia memberanikan diri untuk berbicara dan menjelaskan kenapa ia berbuat demikian.

Baca Juga:  Dandim Jeneponto Letkol Inf Muhammad Amin Hadiri Acara Sertijab Kalapas Kelas IIB Jeneponto

Ia mengatakan saat ini dia di semester kedua kuliah. Dan mengakui telah melakukan hal keji ini sejak bulan April tahun ini akibat kegalauan dalam dirinya.

“Saya mulai berpesta dan tidur dengan banyak pria sejak bulan April. Saya berpesta karena ingin menyembuhkan patah hati saya. Yang menghantui saya adalah saya mengidap HIV positif sejak lahir,” ujarnya dikutip laman Thethaiger, Selasa (7/11/2023).

“Aku kasihan pada pria yang pernah berhubungan intim denganku. Maafkan aku. Seandainya aku tidak ada di dunia ini,” kata ujarnya penuh sesal.

Wanita tersebut menambahkan, ia juga berharap agar semua pria yang menidurinya tetap sehat dan tidak tertular HIV seperti dirinya.  “Maafkan saya. Saya ingin melarikan diri dari suatu tempat yang jauh. Saya ingin menjadi seorang bhikkhu. Saya ingin menarik diri dari dunia,” ujarnya.

Baca Juga:  Resmi Menjabat Pangdam XIV/Hsn, Mayjen Windiyatno Tiba di Kota Makassar, Disambut Adat Bugis-Makassar

Wanita itu pun menjelaskan bahwa pria -pria ini, bagaimanapun, akan memiliki istri dan anak -anak di masa depan. Dia tidak ingin terus menularkan HIV kepada mereka.

Dia mengakui sebenarnya sedang dalam masa pengobatan HIV nya. Sayangnya ia tetap tidak bisa berhenti banyak minuman beralkohol, yang mengakibatkan terus memperburuk penyakitnya.

Beberapa netizen menemukan cerita ini sangat menakutkan. Seorang pengacara Thailand yang terkenal, Ronnarong Kaewphet, mengatakan dia tidak tahu apakah cerita itu benar atau palsu, tetapi dia dapat merekomendasikan bahwa siapa pun yang telah menjadi korban kejadian ini dapat mengajukan gugatan terhadapnya.

Baca Juga:  *Polres Jeneponto Sebar Baliho Tentang Himbauan Pilkada Damai Hingga Pelosok Desa*

Menurut pengacara, pasien dengan HIV atau penyakit menular lainnya yang dengan sengaja menyebarkan penyakit kepada orang lain dapat didakwa dengan percobaan pembunuhan. Sayangnya, kasus seperti itu tidak pernah diajukan ke pengadilan Thailand. (sumber: Hidayatullah)

Berita Terkait:

Berita Terkini

Selama 4 Tahun Menunggu, Akhirnya di Pemerintahan Daeng Manye Lahan SDN 95 Campagaya Menjadi Milik Pemda Takalar Newstv.id, Takalar – Setelah kurang lebih empat tahun lamanya tiga ruang kelas SDN 95 Campagaya disegel oleh pihak ahli waris sejak tahun 2021, akhirnya kini sekolah tersebut kembali bisa difungsikan. Selama ini proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di luar kelas atau menumpang di tempat lain. Namun, di era pemerintahan Bupati Ir. H. Mohammad Firdaus, MM. (Daeng Manye) bersama Wakil Bupati Dr. H. Hengky Yasin, S.Sos., M.Si, permasalahan itu berhasil diselesaikan. Kesepakatan resmi antara pihak ahli waris dengan Pemerintah Kabupaten Takalar terjadi pada Senin, 15 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, ahli waris menandatangani dokumen administrasi penyerahan alas hak lahan kepada Pemda Takalar. Proses penyerahan berlangsung di UPT SDN 95 Campagaya, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara (Galut), dan disaksikan langsung oleh Bupati Takalar. Acara penyerahan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Inspektorat H. Rusli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Darwis, S.Pd., MM., Camat Galut Sumarlin, S.Pd., Kepala Desa Tamasaju Abdul Azis, S.Sos., serta aparat kepolisian dari Polsek Galesong dan personel Koramil Galesong. Hadir pula Kepala Sekolah SDN 95 Campagaya, para guru, tokoh masyarakat, orang tua siswa, serta murid-murid yang jumlahnya mencapai 128 orang. Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus,;MM. (Daeng Manye) dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan lahan sekolah ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperhatikan pendidikan. “Alhamdulillah, setelah empat tahun anak-anak kita belajar dengan kondisi terbatas, hari ini kita bisa pastikan sekolah ini akan difungsikan lagi untuk proses belajar mengajar dan resmin menjadi milik Pemda. Saya berkomitmen bahwa tahun depan ruang kelas yang rusak akan dibangun kembali agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman. “Pendidikan adalah investasi masa depan, dan saya tidak ingin ada lagi anak Takalar yang terhalang hak belajarnya hanya karena masalah lahan, tegasnya Daeng Manye. Camat Galut, Sumarlin, S.Pd., mengungkapkan bahwa keberhasilan mediasi tidak lepas dari arahan langsung Bupati Takalar. Pada Agustus 2025, dirinya melakukan pendekatan persuasif kepada ahli waris dengan cara humanis sehingga berbuah kesepakatan di bulan September. “Pihak ahli waris akhirnya bersedia menyerahkan lahan yang mencakup tiga ruang kelas dengan luas kurang lebih 5 are setelah adanya kesepakatan kompensasi dari Pemda,” jelasnya. Sementara itu, di tempat sama saat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, Darwis, S.Pd., MM., menyampaikan kepada media bahwa tiga ruang kelas yang rusak parah baru akan diperbaiki tahun depan. “Jika sertifikat sudah atas nama Pemda, maka kami akan mengusulkan penganggaran pembangunan ruang kelas tersebut di tahun 2026. InsyaAllah tahun depan sudah bisa dilaksanakan sesuai penyampaian langsung Bapak Bupati,” ungkapnya.