Makassar Bergolak: Demonstrasi Besar-besaran Tuntut Penghormatan Terhadap Putusan MK
Makassar Bergolak: Demonstrasi Besar-besaran Tuntut Penghormatan Terhadap Putusan MK

Makassar, 23 Agustus 2024 — Aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di Makassar pada hari kamis, tanggal 22 agustus 2024, melibatkan ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dari berbagai universitas. Dua kelompok besar yang terlihat paling aktif adalah Aliansi Universitas Bosowa Makassar, yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), serta mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

Aliansi Universitas Bosowa membawa lebih dari 100 orang peserta aksi, sementara massa dari Universitas Hasanuddin mencapai 2.000 orang. Kedua kelompok ini memadati berbagai lokasi strategis di kota, termasuk di sekitar flyover Jl. AP Pettarani dan Jl. Urip Sumoharjo, untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap dugaan upaya DPR RI yang ingin menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60 dan 70 Tahun 2024 melalui pembahasan ulang RUU Pilkada.

Baca Juga:  Cegah Gangguan Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Berikan Pengamanan Pesta Hajatan Warga Binaan

Menurut, Jendral Lapangan Aliansi Universitas Bosowa yakni Fahmi Sofyan, alasan utama mereka turun ke jalan adalah untuk merespons tindakan DPR yang dianggap berusaha mensabotase keputusan MK. “Ini adalah bentuk pembangkangan terhadap UUD 1945,” ujar Fahmi Sofyan selaku Jendral Lapangan dari aliansi tersebut. Mereka menilai bahwa revisi RUU Pilkada yang sedang dibahas secara tergesa-gesa itu dapat mengancam stabilitas demokrasi di Indonesia.

Seorang perwakilan dari massa aksi Universitas Hasanuddin menambahkan bahwa demonstrasi ini juga merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu lainnya, seperti politik dinasti, pendidikan, dan perampasan ruang hidup. “Momentum ini kami manfaatkan untuk menyuarakan penolakan terhadap upaya yang dapat mengarah pada oligarki dan mengabaikan supremasi hukum,” ujar perwakilan massa aksi Universitas Hasanuddin.

Baca Juga:  Semangat Gotong Royong, Koramil 1426-07/Pattallassang Dan Masyarakat Kerja Bakti Pembersih Lingkungan

Terkait perkembangan terakhir, Jendral Lapangan Aliansi Universitas Bosowa  Fahmi Sofyan mengungkapkan bahwa DPR RI telah mengeluarkan pernyataan untuk membatalkan pengesahan RUU Pilkada dalam rapat Paripurna karena forum tidak memenuhi kuorum. Namun, mereka menegaskan bahwa tindakan ini perlu diawasi dengan ketat. “Kami harap DPR tidak bermain-main dengan ucapannya, karena jika iya, mereka sedang bermain-main dengan rakyat Indonesia,” tambahnya. Jendral lapangan aliansi Universitas Bosowa  juga menekankan bahwa makassar akan menjadi titik kobaran Api paling besar untuk melawan pembangkangan konstitusi tersebut.

Demonstrasi ini menjadi bagian integral dari Gerakan Indonesia Darurat yang berkembang di media sosial dan telah memicu aksi massa di berbagai kota besar di Indonesia. Massa aksi menuntut agar DPR RI tetap menghormati putusan MK yang bersifat final dan mengikat, serta menghentikan segala bentuk upaya untuk menganulir keputusan tersebut​. Meskipun situasi saat ini tegang, ada kemungkinan akan ada aksi lanjutan untuk memastikan pembatalan revisi RUU Pilkada.

Baca Juga:  Bendungan Pamukkulu di Takalar Diresmikan Bapak Presiden RI Joko Widodo